Air

Air di PIpi

kemaren gw jalan sama dia, kita nonton bioskop bareng. awalnya gw biasa aja, seakan teman atau bukan. tapi perasaan gw enggak kuat. perasaan gw itu ngebrontak buat cuek dan acuh. gw bingung. dia bicara soal temannya yang nanyain gw, apa dia mau deket sama gw karena temen2nya bukan karena perasaannya. gw enggak tau gw bingung. tapi dia bilang dia kangen entah kangen seperti ade atau apa gw sangat bingung. kenapa gw bingung dan selalu bingung, gw jadi orang yang lemah dan tidak bijak, bahkan gw enggak kenal siapa diri gw sendiri. ini buruk. ini buruk, sangat buruk.
walau gw sama dia ada rasa seneng tapi entah matanya bukan bareng gw, ohhh apa ada yang salah, apa gw bikin kesalahan lagi :'(
kemarin dia baik baik banget, bahkan sempet ngomongin jadian. tapi apa itu airtinya itu apa. bahkan ada yang bimbang dalam diri gw, hati gw bimbang padahal dia ngomongin itu. lihat lagi matanya yang bukan menikmati film bioskop. tidak ada yang aku mengerti semua ini, apa aku gila atau bodoh.
 tidak tau apa ini tapi mungkin gw perasa, gw buka twiternya yang kecewa soal perasaannya. entah kecewa dengan siapa aaaaaa..... gw enggak mau tau, gw enggak tau siapa itu.

kenapa ini terulang lagi, gw enggak bisa deket sama orang yang udah enggak mencintai gw lagi. buat apa perasaan ini, gw jadi penggu aja, bukan ini yang gw mau, perasaan gw terlalu egois agar dia kembali. tapi apa salahnya kalo gw punya perasaan ini. ini perasaan yang tulus. tapi apadaya kalo dia sudah mencintai orang lain, buat apa keegoisannya kalo dia tidak bahagia. gw enggak mau jadi egois, tapi gw mau dia kembali.  gw enggak bisa bilang apa2 lagi ini terlalu tertekan. ini menekan perasaan gw. ini menekan hati gw, gw selalu mengabaikan ini, tapi hati gw tertekan lagi, ini rasanya sesek lagi. menyesakkan, melelahkan, menyadihkan.

gw bingung, entah apa yang sebenarnya gw pikirkan, kemabalikana dia atau biarkan dia bahagia. penekanan itu menyesakkan. ini berat, tapi gw enggak mau jadi pilihan. biarlah biarlah hati ini gw simpan entah sampai kapan itu. biar ini gw pendem entah berapa lama. gw udah seneng kok walau seperti ini. biar dia bersama orang yang dia cintai dan bahagia. bagaimana pun gw juga harus bahagia walau harus memasang wajah palsu.

ini semua kebohongan, perasaan ini bukan apa2 bila dia hanya setengah potongan hati, dan hati yang lain sudah menemukan hati yang lain. hati inilebih baik seperti ini, sendiri, terdiam, sunyi tanpa ada matahari. sudahlah nanik. tidak baik kau terrarut dengan hal ini, kau sudah mencintainya walau berakhir disini. kapanpun dia datang masih kau terima. tapi tidak bisa untuk menyakiti perasaan wanita lain. walau wanita itu bukan yang kau kenal.

walau mawar merah itu berduri, masih ku simpan. 

Komentar