BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF

PANDANGAN BERPIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF
DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS BAHASA INDONESIA



KELAS : 3EB06
NAMA : NANIK EKA PRABOWATI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KELAPA DUA 
2013


KATA PENGANTAR

        Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala. Karena kehendaknyalah saya masih dapat menyusun paper yang berjudul berfikir objektif dan subjektif. Serta dosen yang telah memberikan pengetahuan dalam mata kuliah bahasa indonesia 2, dan terhadap pihak-pihak lain yang membantu saya dalam menyelesaikan paper ini.
Paper ini disusun sebagai sarana bagi mahasiswa untuk belajar. Selain itu paper ini merupakan sarana untuk mengembangkan daya pengetahuan, ilmu dan untuk mahasiswa terhadap pendapat berfikir objektif dan subjektif.
Saya berharap , penjelasan yang berikan di paper pendapat berfikir objektif dan subjektif. Bermanfaat bagi mahasiswa. Kami mengucapkan terima kasih atas segala masukan dan saran untuk perbaikan paper ini selanjutnya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                 .................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN                                          ................................................................... 3
BAB II BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF   ................................................................... 3
SUMBER                                                                  ................................................................... 5


BAB 1 PENDAHULUAN

    Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum.
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

BAB II
BERFIKIR OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk selanjutnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Penalaran Induktif Induksi / induktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi).
Berikut ini beberapa pendapat mengenai pengertian deduktif :
1)    Menurut Jujun S Suriasumantri Deduksi
“Cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismu”s.
Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
2)    Menurut Wikipedia Metode berpikir deduktif
“Metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus”.
3)    Menurut Diktat Universitas Sumatera Utara Deduksi
“Proses pengambilan kesimpulan sebagai akibat dari alasan-alasan yang diajukan berdasarkan hasil analisis data”.
4)    Menurut Santoso Penalaran deduktif
“Prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus”.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
1.     Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
2.     Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Macam-macam Penalaran Induktif diantaranya :

1.    Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

2.     Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.

    Menurut saya berpikir objektif itu cara pandangan orang terhadap yang umum yang dapat dijadikan kesimpulan. Sedangkan berfikir subjektif itu cara pandang berdasarkan keperbadiannya saja.

SUMBER

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://dhaniharjay.blogspot.com/2013/04/berpikir-deduktif.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/penalaran-induktif-dan-deduktif-3/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://raditaanggraeni.blogspot.com/2011/03/penalaran-deduktif-induktif.html


Komentar