Produksi
Teori
Ekonomi
Nama
anggota :
1. Putri Ramadani
2.
Nanik Eka Prabowati
3. Adriyanthi Pertiwi
4. Vitriana Muntoha
5. Rifqy Adli F
6. Raman Dika
Mandira
UNIVERSITAS GUDARAMA
BAB 1
PRODUKSI
A.
PENGERTIAN
PRODUKSI
Produksi adalah kegiatan
yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda
baru (dan jasa) yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar
agar diperhatikan, diminta, dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan
atau kebutuhan.
Dalam ilmu ekonomi, pengertian produksi
mengacu pada dua hal berikut:
a.
Pertama, produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru sehingga dapat
menambah jumlah, mengubah bentuk, atau memperbesar ukurannya. Misalnya beternak
dan bercocok tanam.
b. Kedua,
produksi diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan atau menambah daya guna
suatu orang sehingga lebih bermanfaat. Misalnya pertukangan dan kerajinan.
Kegiatan
menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda
dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi menurut para ahli
Menurut Pappas (1995) Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana
sumber daya (masukan) dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk perusahaan
(keluaran). Sementara itu, menurut Beattie dan Taylor (1994) produksi yaitu
proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan (input,
faktor, sumber daya, atau jasa – jasa produksi) dalam pembuatan suatu barang
atau jasa output atau produk.
Menurut Joesron dan Fathorrozi (2003), produksi merupakan hasil akhir
dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau
input. Lebih lanjut Putong (2002) produksi atau memproduksi menambah kegunaan
(nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan
manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih spesifik lagi produksi adalah
kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan
output dengan biaya yang minimum.
Ahyari (1979) Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan
manfaatnya atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat terdiri
dari beberapa macam, misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, serta
kombinasi dari beberapa faedah tersebut diatas. Dengan demikian produksi tidak
hanya terbatas pada pembuatan, tetapi sampai pada distribusi. Komoditi bukan
hanya dalam bentuk output barang, tetapi juga jasa. Menurut Salvatore (2001)
produksi adalah merujuk pada transformasi dari berbagai input atau sumber daya
menjadi output berupa barang atau jasa.
Menurut Beattie dan Taylor
(1994) Produksi adalah proses kombinasi dan koordinasi material-material serta
kekuatan (faktor produksi, sumber daya) dalam menghasilkan suatu barang atau
jasa (output atau produksi).
B.
FAKTOR –
FAKTOR PRODUKSI
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan
dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. faktor produksi dibagi menjadi empat
kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada
perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh
benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh
perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources).
Beberapa ahli menganggap sumber daya
informasi sebagai sebuah faktor produksi,
mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.
(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai
faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital),
sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship),
dan sumber daya informasi (information resources).
Faktor-faktor produksi yaitu
:
1.
Sumber daya fisik (physical
resources)
Faktor produksi fisik ialah semua
kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang
mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk
di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah.
Tenaga kerja merupakan faktor
produksi yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan
produksi. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran,
serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja
dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat
kerjanya. Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi :
a.
Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja
terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki
keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli
hukum.
b.
Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja
terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang
keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik,
montir, tukang las, dan sopir.
c.
Tenaga kerja tidak terdidik
dan tidak terlatih.
tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak
membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi
menjadi dua :
a.
tenaga kerja rohani dan
adalah
tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Contohnya : guru, editor, konsultan, dan pengacara.
b.
tenaga kerja jasmani.,
adalah
tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Contohnya
: tukang las, pengayuh becak, dan sopir.
Modal adalah barang-barang atau
peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat
digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta
berdasarkan sifatnya.
Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua:
a.
modal sendiri
b. modal asing.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi
adalah modal
yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan.
adalah modal
yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan.
Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal
a. Individu
adalah modal
yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi
pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan
di bank.
b. Modal
masyarakat.
adalah modal
yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses
produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik
pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Modal dibagi berdasarkan sifatnya:
a. modal tetap
dan
adalah jenis
modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan
bangunan pabrik.
b. modal
lancar.
adalah modal
yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan
baku.
Faktor kewirausahaan adalah keahlian
atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor
produk
5.
Sumber daya informasi (information
resources).
Sumber daya informasi adalah seluruh
data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa
berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data
ekonomi lainnya.
Menurut soekart awi (2001), bahwa
yang dimaksud fakor produksi usahatani adalah semua korbanan yang diberikan
pada tanaman agar tanaman tersebut mampu dan menghasilkan dengan baik. Hubungan
antara faktor produksi (input) dan produksi output biasanya disebut dengan
fungsi produksi atau faktor relationship.
Terdapat faktor produksi yang diperlukan dalam usahatani
yaitu:
1. Lahan pertanaman
Tanah sebagai salah satu faktor produksi
merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan
dan darimana hasil produksi keluar.
2. Modal (sarana produksi)
Dalam kegiatan proses produksi pertanian,
modal di bedakan menjadi dua macam yaitu modal tetap dan tidak tetap. Faktor
produksi seperti tanah, bangunan dan mesin-mesin yang sering dimasukkan dalam
kategori modal tetap. Maka modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi
tersebut.
Sebaliknya dengan modal tidak tetap atau
modal variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis
dalam satu kali dalam proses produksi tersebut, misalnya biaya produk yang
dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan, atau yang dibayarkan untuk
pembayaran tenaga kerja.
3. Tenaga kerja
Faktor produksi tenaga kerja mendorong
dalam suatu kegiatan yang dijalankan maka dari itu faktor tenaga kerja penting
dalam proses produksi beserta kualitan dan kegiatan operasional tenaga kerja
perlu di perhatikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
faktor produksi tenaga kerja adalah :
1) Tersedianya tenaga kerja
2) Kualitas tenaga kerja
3) Jenis kelamin
4. Tenaga kerja musiman
Pertanian ditentukan oleh musim, maka
terjadilah penyediaan tenaga kerja musiman dan pengangguran tenaga kerja
musiman
5. Manajeman
Manajemen terdiri dari merencanakan,
mengorganisasikan dan melaksanakan serta mengevaluasi suatu proses produksi.
Secara umum faktor produksi ada faktor produksi asli dan faktor
produksi turunan.
a. Faktor produksi asli,
meliputi alam ( tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuhan , hewan ) dan
tenaga kerja.
b. Faktor produksi turunan, meliputi modal dan keahlian.
C.
TUJUAN PRODUKSI
Tujuan produksi adalah menjaga kesinambungan usaha,
meningkatkan keuntungan, meningkatkan jumlah, mutu, dan metode barang, serta
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
a.
Memperbanyak jumlah barang
dan jasa.
b.
Menghasilkan barang dan
jasa yang berkualitas tinggi.
c.
Memenuhi kebutuhan sesuai
dengan peradaban.
d.
Mengganti barang-barang
yang rusak atau habis.
e.
Memenuhi pasar dalam
negeri untuk perusahaan dan rumah tangga.
f.
Memenuhi pasar
internasional.
g.
Meningkatkan kemakmuran.
h.
Menjaga
kesinambungan usaha perusahaan.
i.
Memperluas
lapangan pekerjaan
j.
Meningkatkan
nilai guna barang atau jasa.
k.
Meningkatkan
kemakmuran masyarakat.
l.
Meningkatkan
keuntungan.
D.
PROSES PRODUKSI
Proses
produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu
untuk meniasilkan atau menambah manfaat barang atau jasa.
E.
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara
berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output.
Beberapa ahli mengumukaan bahwa fungsi produksi menghubungkan input dengan output dan
menentukan tingkat output optimum yang bisa diproduksikan dengan sejumlah input
tertentu, atau sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk
memproduksikan tingkat output tertentu. Fungsi produksi ditentukan oleh tingkat
teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Karena itu hubungan output
input untuk suatu sistem produksi merupakan suatu fungsi dari tingkat teknologi
pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan baku dan lain-lain yang digunakan dalam
suatu perusahaan (Arsyad, 1993 ).
Suatu fungsi produksi menggambarkan kombinasi
input yang dipakai dalam proses produksi, yang menghasilkan output tertentu
dalam jumlah yang sama dapat digambarkan dengan kurva isokuan (isoquant), yaitu
kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi faktor produksi yang menghasilkan
produksi yang sama (Joesran dan Fathorrozi, 2003)
Isoquant hanya menjelaskan keinginan
perusahaan berdasarkan fungsi produksi yang ditentukan, dan tidak menjelaskan
apa yang dapat diperbuat oleh perusahaan. Untuk memahami ini kita harus
memasukkan faktor biaya kedalam gambar yaitu garis isocost, yang menggambarkan
kombinasi biaya berbagai input dengan input konstan dan biaya itu yang
tersedia.
Menurut Pappas (1995) fungsi produksi adalah
suatu pernyataan deskriptif yang mengkaitkan masukan dengan keluaran. Fungsi
ini menyatakan maksimum yang dapat diproduksi dengan sejumlah masukan tertentu
atau, alternatif lain, jumlah minimum masukan yang diperlukan untuk memproduksi
satu tingkat keluaran tertentu. Fungsi produksi ditetapkan oleh teknologi yang
tersedia, yaitu hubungan masukan/keluaran untuk setiap sistem produksi adalah
fungsi dari kerakteristik teknologi pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan dan
sebagainya yang dipergunakan perusahaan.
Menurut Samuelson (1992) fungsi produksi
adalah kaitan teknologi antara jumlah output maksimum yang bisa dihasilkan oleh
masing – masing dan tiap perangkat input (faktor produksi). Fungsi ini tetap
untuk tiap tingkatan teknologi yang digunakan.
Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi adalah Berlakunya
“the lawa of diminishing ret urns” yang menyatakan bahwa apabila suatu input
ditambahkan dan input lain tetap maka tambahan output dari setiap tambahan dari
satu unit input yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat
tertentu akan menurun jika input tambahan tersebut terus menerus ditambahkan.
Jadi dalam ini ada tiga tingkat produksi :
1)
Tahap 1 : produksi terus
bertambah dengan cepat
2)
Tahap 2 : pertambahan
produksi total semakin lama semakin mengecil
3)
Tahap 3 : pertambahan
produksi total semakin berkurang.
Fungsi
produksi digunakan untuk:
·
Sebagai alat analisis yang
menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dalam proses produksi
·
Sebagai alat analisis
normatif yang dapat menentukan keadaan terbaik untuk memaksimumkan keuntunga.
Kegiatan produksi
menyangkut dua persoalan utama , sebagai berikut.
a. Input ( masukan ),
yaitu segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam proses produksi. Misalnyj bahan
mentah, modal, dan mesin.
b. Output ( keluaran ) yaitu hasil yang dikeluarkan dari proses
produksi.
Hubungan antara input dan output dapat digambarkan dalam bagan
sebagai berikut ,INPUT -> PROSES -> OUTPUT
Secara matematis, fungsi produksi merupakan persamaan yang
menunjukkan hubungan antara input dan output. Persamaan tersebut dapat
dirumuskan sebagai besikut :
{ ß = f( S + T + M + KT ) }
Keterangan :
ß = jumlah barang / jasa yang dihasilkan ( output )
f = fungsi, simbul peranan fungsional
S = sumber daya alam
T = tenaga kerja
M = modal / sarana
KT = kewirausahaan dan teknologi
Perubahan rasio harga input dan
output akan merubah posisi optimum. Jika harga output meningkat maka rasio
antara input output semakin besar. Jika
harga satuan output sama dengan marginal revenue makat peningkatan pemakaian
benda untuk memperoleh tambahan satu satuan output disebut dengan marginal
cost. Dengan demikina maksimal profit dapat dinyatakan dengan MR=MC. Perubahan
dari MVP=MPC (marginal factor cost) menjadi MR=MC melibatkan dua cara berbeda
untuk menunjukkan kondisi maksimisasi profit yang sama.
F.
TEORI PRODUKSI
Mempelajari perilaku firm (unit usaha produksi). Menganalisis
sebagai businessman,dengan keterampilan dan teknologi yang ada,mengkombinasi
berbagai input untuk untuk menghasilkan output yang secara ekonomi efisien.
Input terdiri dari :
tenaga kerja manusia, modal, bahan mentah dan sebagainya.
·
Disederhanakan modal (K) dan tenaga kerja manusia (L)
·
Dibedakan input
tetap (fixed input) dan input variabel (variable input)
Input tetap (fixed input) adalah input yang tidak dapat diubah
jumlahnya dalam jangka pendek. Misal : gedung, tanah
Input variabel (variable input) adalah input yang dapat diubah-ubah
jumlahnya, misal tenagakerja.
a.
Jangka Waktu Produksi
Jangka waktu dibedakan menjadi 2:
Jangka Pendek (short run) : jangka
waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun input tetap tidak
dapat disesuaikan.
Jangka Panjang (long run) : satu
waktu dimana seluruh input variabel
maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.
Fungsi produksi secara umum :
Y = f (x1 , x2 , x3
,…….., xn)
dimana : Y = hasil produksi fisik
x1 ….xn = faktor produksi
Dalam produksi
pertanian :
Q = f (K, L, La, M)
dimana :Q = tingkat hasil (produksi)
K = modal
L = tenaga kerja
La = tanah
M = Manajemen
Penyerderhaan
digunakan satu jenis input produksi yaitu tenaga kerja (L), sedangkan input input lain yang tergabung dalam (K) dianggap
tetap.
Fungsi produksi pertanian menjadi :
Q = f (L, K*)
K* = K yang konstan
Produksi
optimum
TVP= total value product = TP.p
(p : harga produk)
AVP= average value product = AP.p
(nilai produksi rata-rata)
MVP= marginal value product = MP.p
(nilai marginal produk atau tambahan penerimaan per
kesatuan tambahan input)
r = harga input
Apa bila MVP > r input perlu ditambah sedangkan MVP < r input perlu dikurangi
OPTIMUMà MVP = r
Bukti :
П = R – C
П = P q – r x
П = P f(x) – r x
Пmax : δ П/δx = 0
δ П/δx = p f’(x) – r = 0
p f’(x) = r à MVP = r
f’(x) = r/p à MP = r/p
Jadi produksi optimum/keuntungan maksimum :
Ø Nilai marginal product (MVP) sama
dengan harga input (r)
Ø Marginal product (MP) sama dengan perbandingan harga input dan output
(r/p)
Pengaruh perubahan harga input dan output :
- Harga input naik (r↑) titik optimum bergeser ke kiri sehinggga penggunaaan input berkurang (x↓) dan produksi turun (q↓)
- Kalau harga input turun r ↓ à x ↑ à q ↑
- Kalau harga output naik p ↑ à x ↑ à q↑
- Kalau harga output turun p ↓ à x ↓ à q ↓
Optima lisasi produksi
Suatu cara
meningkatnya nilai dari suatu produksi dengan pengarus variabel. Cara
mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan kualitas produk, jumlah
produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain-lain.
Least cost
combination
Menentukan kombinasi
input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin
dihasilkan telah ditentukan.
Produksi Marginal
*
tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga
kerja yang digunakan.
MP : produksi marginal
DTP : pertambahan produksi total
DL : pertambahan tenaga kerja
Produksi
Rata-rata
*
produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.
AP : produksi rata-rata
TP : produksi total
L : tenaga kerja
Macam-macam teori produksi
a)
Teori Produksi dengan Satu Input Variabel
Teori produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan
antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan
untuk menghasilkan tingkat produksi barang
b)
Teori Produksi dengan Dua Input Variabel
Kombinasi penggunaan
input variabel untuk memproduksi atau menghasilkan suatu output (produk)
disebut sebagai isokuan. Semakin tinggi isokuan menunjukkan tingginya kuantitas
output yang dihasilkan ,
sebaliknya isokuan yang rendah menunjukkan tingkat output yang rendah pula.
Isokuan
mempunyai karakterisasi yang sama dengan kurva indiferen. Kalau kurva indiferen
menunjukkan kombinasi dari barang-barang konsumsi yang memberikan tingkat
kepuasan yang sama, maka isokuan menunjukkan kombinasi dari faktor produksi
yang memberikan produk yang sama.
Syarat – syarat memaksimumkan keuntungan
- Memproduksi barang pada tingkat dimana perbedaan antara hasil penjualan total dengan biaya total paling maksimum
TR
– TC = maksimum
2. Memproduksi barang pada tingkat dimana
perbedaan antara hasil penjualan marginal = biaya marginal.
MR
= MC.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin
R. 2006. Business. New Jersey: Pearson Education.
http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi
Anonymous.2010.http://bdpunib.org/jipi/artikeljipi/2004/104.PDF.diakses
tanggal 20 Maret 2010
Anonymous.2010.http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-viii-fungsi
produksi.html.diakses tanggal 20 Maret 2010
Anonymous.2010.http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_ekonomi/Bab_3.pdf.diakses tanggal 20 Maret 2010
Soekartawi.
1987. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi.
Raja Grafindo Persada. Jakarta
Suhartini.
2010. Modul Perkuliahan III Produksi (Teori, Fungsi, dan Efisiensi).
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang
Anonymous.2010.http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=445 .diakses tanggal 20 Maret 2010
Anonymous.2010.http://lecture.ub.ac.id/tatiek/files/2009/07/b-max-profit-satu
input.pdf. diakses
tanggal 20 Maret 2010
Komentar
Posting Komentar