PERAN
SEKTOR LUAR NEGERI PADA PEREKONOMIAN INDONESIA
A.
PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
Perdagangan
antar negara atau sering disebut perdagangan internasional merupakan suatu
kegiatan pertukaran barang dan jasa antara satu negara dengan negara lain yang
saling menguntungkan kedua belah pihak.
Peran
Perdagangan Luar Negeri bagi Ekonomi Indonesia
Perdagangan
luar negeri merupakan salah satu dari dua kekuatan ekonomi yang melatar
belakangi perekonomian Indonesia saat ini. Selain perdagangan luar negeri,
pertanian / perkebunan juga merupakan kekuatan ekonomi. Masing-masing memiliki
peran dalam perekonomian Indonesia.
Sektor
pertanian / perkebunan memiliki peran dalam penyediaan barang-barang untuk
diekspor sedangkan perdagangan luar negeri yang mengekspor barang-barang
tersebut ke luar negeri. Selain itu perdagangan luar negeri juga memperkuat
cadangan devisa negara. Saat ini perdagangan luar negeri Indonesia masih
dikuasai oleh ekspor dari sektor pertanian dan perkebunan. Walaupun pernah
mengalami kemunduran, tetapi perdagangan lluar negeri masih bisa menciptakan
surplus perdagangan luar negeri dua setengah kali lebih besar dari tahun
2008.
Perdagangan
luar negeri juga dapat lebih cepat bangkit dari krisis ekonomi global
dibandingkan dengan pemulihan sektor industri yang ada di Indonesia.
Perdagangan luar negeri sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Dan
jika diperhatikan dan diurus dengan sebaik mungkin, perdagangan luar negeri
bisa menjadi tulang punggung bahkan menjadi unggulan perekonomian Indonesia.
Dan menurut saya, selagi perdagangan luar negeri masih sangat menguntungkan
perekonomian Indonesia dan memperkuat cadangan devisa negara seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, Pemerintah sebaiknya bisa mengurus dan memperbaiki lagi
system atau kinerja perdagangan luar negeri yang masih perlu diperbaiki. Serta
mempertahankan apa yang telah dihasilkan dari kinerja perdagangan luar negeri,
agar pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia dapat lebih besar lagi.
Beberapa
alasan mengapa suatu Negara memerlukan Negara lain dalam kehidupan ekonominya
adalah :
1. Pertama, tidak
semua kebuthan masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di
dalam negeri, sehingga untuk memnuhi kebuthan tersebut, harus dilakukan impor
dari Negara yang memproduksinya.
2. Karena
terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam
negeri, sehingga perlu dicari pasar luar di luar negeri
3. Sebagai sarana
untuk melakukan proses alih teknologi. Dengan membeli produk asing suatu Negara
dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan, sehingga
dalam jangka panjang dapat melakyukan produksi untuk barang yang sama.
4. Secara ekonomis
dan matematis perdagangan antar Negara dapat mendatangkan tambahan keuntungan
dan efisiensi dari dilakukannya tindakan spesialisi produksi dari Negara-negara
yang memilki keuntungan mutlak dan/ atau keuntungan berbanding.
B.
HAMBATAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
Meskipun setiap negara menyadari bahwa
perdagangan negaranya dengan Negara lain harus terlaksana dengan baik, lancar,
dan saling menguntungkan. Namun seringkali Negara-negara tersebut ,ebuat suatu
kebijaksanaan da;am sektor perdagangan luar negeri yang justru menimbulkan
hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri.
Namun demikian, dengan mulai dicetuskannya era
perdagangan bebas, maka hambatan-hambatan yang selama ini cukup mengelisahkan
akan dicoba untuk dikurangi dan juka mungkin dihapuskan.
Adapun bentuk-bentuk hambatan yang selama ini
terjadi di antaranya adalah:
a.
Hambatan Tarif
Tarif
adalah suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri
tertentu yang akan memasuki suatu negara (komoditi impor ). Tarif sendiri
ditentukan dengan jumlah yang berbeda untuk masing- masing komoditi impor. Secara garis besar bentuk penetapan tarif ada
dua jenis, yakni :
· Tarif Ad-volarem
Yakni tarif yang besar kecilnya
ditetakan berdasarkan prosentase tertentu dari nilai komoditi yang diimpor.
Misalnya jika tarif untuk komoditi impor komponen mobil adalah 50%, maka jika
ada komponen mobil masuk seharga $1000 maka tarifnya adalah sebesar $ 500.
Akibatnya harga komponen mobil tersebut sekarang menjadi $ 1500.
·
Tarif
spesifik
Yaitu tarif yang besar kecilnya
didasarkan pada nilai yang tetap untuk setiap jumlah komoditi import tertentu.
Sebagai contoh, setiap komoditi import seberat 1 ton akan dikenakan tariff
senile $ 500. Jika kita bandingkan dengan jenis tariff yang pertama maka
terdapat perbedaan yang menyolok, yakni besarnya tariff akan sam meskipin nilai
komoditi yang diimpor tidak sama, karena 1 ton komoditi impor tersebut bisa
saja nilainya diimpor tidak sama, karena 1 tono komoditi impor tersebut bisa
saja nilainya $ 5000, yang jika digunakan tariff ad-volarem akan dikenai tariff
sebesar $ 2500 (lebih besar dari tariff spesifiknya yang hanya $ 500). Ida
dalam perekonomian Indonesia sendiri tarif masih menjadi salah satu sumber
pendapatan Negara dan sebagai alat proteksi industry dalam negeri yang cukup
ampuh, meskipun mulai dicoba untuk dikurangi serah dengan persiapan era
perdagangan bebas yang segera akan berlaku di tahun 2000-an.
b.
Hambatan Quota
Quota termasuk jenis hambatan perdagangan luar
negeri yang lazim dan sering diterapkan oleh suatu negara untuk membatasi
masukkan komoditi impor ke negaranya. Quota sendiri dapat diartikan sebagai
tindakan pemerintahan suatu negara dengan menentukan batas maksimal suatu
komoditi impor yang boleh masuk ke negara tersebut. Seperti halnya tariff,
tindakan quota ini tertentu tidak akan menyenangkan bgi negara pengekspornya.
Andonesia sendiri pernah menghadapi quota impor yang diterapkan oleh system
perekonomian amerika.
c.
Hambatan Dumping
Meskipun karakteristiknya tidak seperti tariff
dan quota, namun dumping sering menjadi suatu masalah bagi suatu negara dalam
proses perdagangan luar negerinya, seperti yang dialami baru-baru ini dimana
industry sepeda Indonesia di tuduh melakukan politik dumping. Dumping sendiri
diartikan sebagai suatu tindakan dalam menetapkan harga yang lebih murah diluar
negeri dibanding harga didalam negeri untuk produk yang sama.
d.
Hambatan Embargo/ sangsi ekonomi
Sejarah membuktikan bahwa suatu negara yang
karena tindakannya dianggap melanggar hak asasi manusia, melanggar wilayah
kekuasaan suatu negara, akan menerima atau dikenakan sanksi ekonomi oleh negara
yang lain (PBB). Akibat dari hambatan yang terakhir ini biasanya lebih buruk
dan meluas bagi masyarakat yang terkene sanksi ekonomi dari pada akibat yang
ditimbulkan oleh hambatan-hambatan perdagangan lainnya.
C.
NERACA PEMBAYARAN LUAR NEGERI INDONESIA
Neraca
pembayaran (balance of payment) adalah catatan transaksi antara penduduk suatu
negara dengan negara-negara lainnya.
Neraca pemabayarn luar negeri Indonesia juga merupakan suatu bentuk pelaporan
yang sisitematis mengani segala transaksi ekonomi yang diakibatkan oleh adanya
kebijaksanaan dan kegiatan ekonomi di sektor luar negeri. Dengan demikian dalam
neraca ini juga terdapat pos yang merupakan arus dana masuk (umumnya ditandai dengan +) dan pos yang
merupakan arus dana keluar (ditandai
dengan -)
Namun demikian secara singkat pos-pos
dalam neraca pembayaran luar negeri Indonesia tersebut dapat dikelompokkan
pos-pos dalam neraca luar negeri Indonesia tersebut dapat dikelompokan ke dalam
berikut ini :
·
Neraca
Perdagangan, yang merupakan kelompok transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
kegiatan ekspor dan impor barang, baik migas maupun non-migas.
·
Neraca
Jasa, merupakan kelompok transaski-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan
ekspor impor di bidang jasa.
·
Neraca
berjalan, merupakan hasil penggabungan antara neraca perdagangan dan neraca
jasa. Jika lebih banyak pos arus kas masuknya (ekspor) maka nilai neraca
berjalan ini akan surplus, begitu pula sebaliknya.
·
Neraca
lalu-lintas modal, merupakan kelompok pos-pos yang berkaitan dengan lalu-lintas
modal pemerintah bersih (selisih anatar pinjaman dan pelunasan hutang pokok)
dan lalu-lintas modal swasta bersih, berikut lalu-lintas modal bersih lainnya
yang merupakan selisih penerimaan penanaman modal asing dengan pembayaran BUMN.
·
Seslisi
yang belum diperhitungkan
·
Neraca
lalu lintas moneter, yang merupakan kelompok pos-pos yang berkaitan dengan
perubahan cadangan devisa
Transaksi dalam
neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi diantaranya :
1. Transaksi
debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu
transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi
kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+),
yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
D.
PERAN KURS VALUTA ASING
Kurs
valuta asing seing diartikan sebagai banyaknya nilai mata uang suatu negara
(Rupiah misalnya) yang harus dikorbankan/dikeluarkan untuk mendapatkan satu
unit mata uang asing (Dollar misalnya). Sehingga dengan kata lain, jika kita
gunakan contoh Rupiah dan Dollar, maka kurs valuta asing adalah nilai tukar
yang menggambrakan banyaknya Rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapat satu
unit Dollar dalam kurun waktu tertentu. Masalah kurs valuta asing mulai muncul
ketika transaksi ekonomi sudah melibatkan dua negara (mata uang) atau lebih,
tentunya sebagai alat untuk menjembatani perbedaan mata uang di masing-masing
negara.
Depresiai
adalah turunnya nilai tukar Rupiah terhadap mata u8ang asing (Dollar). Misalnya
tadinta $ 1 = Rp. 2.350,- menjadi $1 = Rp. 2.400,-. Dengan kata lain depresiasi
Rupiah menyebabkan semakin banyak rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan
1 unit Dolar.
Apresiasi
adalah kebalikan dari depresiasinya rupiah. Dengan demikian jika Rupiah
mengalami depresiasi (mengalami penurunan nilai) maka mata uang Dollar akan
Apresiasi.
Spot
Rate, adalah nilai tukar yang masa berlakunya hanya dalam waktu 2 x 24 jam
saja. Sehingga jika sudah melewati batas waktu di atas maka nilai tukar
tersebut sudah tidak berlaku lagi. Sebagai contoh, jika pada tanggal 13
Desember 1996 kurs $ 1 = Rp. 2.350,- maka setelah tanggal 15/12/96 misalnya,
maka kurs tersebut sudah tidak berlaku lagi.
Sulit
untuk mendapatkan informasi kapan pertama kali dan dengan nilai berapa dollar
dihargai dengan mata uang rupiah. Lepas dari semua itu, perubahan kurs suatu
mata uang terhadap mata uang lainnya secara prinsip hanya disebabkan karena
adanya perubahan kekuatan permintaan dan penwaran terhadapa mata uang asing
yang akan dipertukarkan, yang sebenarnya identik dengan kekuataan permintaan
dan penawaran akan komoditi yang diperdagangkan.
Perubahan
permintaan dan penawaran pada proses selanjutnya dapat mengakibatkan mata uang
di dalam negeri (rupiah) mengalami penurunan nilai / Apresiasi, dan dapat juga
mengalami kenaikan nilai / Depresiasi, kedua hal tersebut tergantung dari
sebab-sebab perubahan permintaan-penawaran valuta asing tersebut. Adapun
sebab-sebab perubahan tersebut diantaranya :
a.
Perubahan selera masyarakat terhadap komditi luar negeri
Semakin
banyak masyarakat Indonesia menyukai dan membutuhkan barang luar negeri, maka
kebutuhan akan mata uang asing ($) akan semakin banyak pula untuk
mendapatkan barang luar tersebut. karena permintaan semakin banyak, secara
grafik, kurva permintaan akan dollar akan bergeser ke kanan dari
keseimbangannya. Akabitnya nilai rupiah mengalami penurunan, atau semakin
banyak rupiah yang harus dikorbankan untuk mendapatkan 1 unit $.
b.
Perubahan iklim investasi dan tingkat bunga
Perubahan
iklim investasi yang semakin aman dan menarik (PP No. 22 1995 misalnya) dapat
menyebabkan arus modal asing makin banyak yang masuk, yang berarti penawaran
modal asing berupa dollar meningkat.peristiwa ini akan mengakibatkan kurva
penawaran dari dollar akan bergeser ke kanan (naik).
c.
Perubahan tingkat inflasi
Inflasi
yang tinggi dapat menyebabkan komditi eksport kita kurang dapat bersaing di
pasaran dunia, karena dengan adanya inflasi yang tinggi harga ekspor akan
terasa lebih mahal. Akibatnya jarang yang mau membeli produk eksport. Hal ini
identik dengan menurunnya penawaran dollar untuk membeli eksport tersebut.
d.
Iklim investasi
Prospek
dan iklim investasi yang menarik (aman dan tingkat penghasilan yang tinggi) di
Indonesia akan turut memppengaruhi banyak tidaknya penawaran dollar ke
Indonesia. Semakin menarik maka nilai rupiah akan semakin tinggi (apresiasi).
Masih
banyak faktor lain yang dapat menyebabkan rupiah depresiasi atau sebaliknya.
Namun yang jelas kurs (nilai tukar) yang saat ini berlaku adalah sudah
mencerminkan keseimbangan pasar, artinya kurs itulah yang menggambarkan
kenyataan perekonomian suatu negara saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_7._PERDAGANGAN_ANTAR_NEGARA
http://yolanda123.wordpress.com/2011/02/28/pengaruh-perdagangan-luar-negeri-terhadap-perekonomian-indonesia/
http://ikkyfadillah.tumblr.com/
http://ikemurwanti.blogspot.com/2011/05/neraca-pembayaran-luar-negeri-indonesia.html
http://andamifardela.wordpress.com/2011/05/13/peran-sektor-luar-negeri-pada-perekonomian-indonesia.
http://yolanda123.wordpress.com/2011/02/28/pengaruh-perdagangan-luar-negeri-terhadap-perekonomian-indonesia/
http://ikkyfadillah.tumblr.com/
http://ikemurwanti.blogspot.com/2011/05/neraca-pembayaran-luar-negeri-indonesia.html
http://andamifardela.wordpress.com/2011/05/13/peran-sektor-luar-negeri-pada-perekonomian-indonesia.
Komentar
Posting Komentar